Tidak Pegang Paspor, Jemaah Diminta Jangan Keluar Makkah

By Admin

nusakini.com--Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat meminta jemaah haji Indonesia untuk tidak meninggalkan kota Makkah, baik ke Jeddah atau kata lainnya. Sebab, selama berada di Makah, paspor jemaah dipegang oleh Maktab atau Muassasah. 

"Ketika keluar, tidak ada dokumen resmi yang mereka miliki," ujarnya. Selama di Makkah, paspor jemaah haji disimpan di maktab. Selain alasan keamanan, paspor disimpan di maktab karena menjadi salah satu dokumen dasar perhitungan maktab dalam memberikan layanan kepada jemaah haji. Untuk itu, selama di Makkah, jemaah haji Indonesia hanya dilengkapi dengan tanda pengenal maktab dan gelang. 

Imbauan agar tidak keluar Makkah disampaikan Arsyad sehubungan dengan adanya peristiwa wafatnya salah satu jemaah kloter 8 Embarkasi Medan (MES) pada Senin (19/09) lalu di Jeddah. Oleh karena paspornya disimpan di Maktab, proses pengurusan pemakaman almarhumah mengalami kendala. 

"Kami meminta seluruh jemaah haji, ketua kloternya, ketua rombongannya, ketua regu dan ketua kelompok bimbingan (agar tidak keluar Makkah). Kalau ada masalah kita agak kesulitan karena dokumennya dipegang oleh maktab yang berada di kota Makkah," ujarnya. 

Sampai saat ini, lanjut Arsyad, pihaknya masih mencoba mengkomunikasikan jalan keluar atas permasalahan ini dengan pihak Wukala yang mengurus jemaah haji di Kota Jeddah. Untuk mengurus pemakaman, mereka meminta surat tabligh wafat atau pemberitahuan wafat dari pihak rumah sakit. Sementara pihak rumah sakit Saudi tidak mau mengeluarkan tabligh wafat karena almarhumah meninggal di bus saat melakukan perjalanan di Kota Jeddah. 

"Ini sedang kita bantu bagaimana supaya tabligh wafat bisa diterbitkan KKHI dan pihak maktab kloter tersebut juga mengkomunikasikan ke Wukala supaya proses penguburannya bisa segera dilakukan," ujar Arsyad. 

"Jenazah jemaah saat ini ada di salah satu Rumah Sakit Arab Saudi di Jeddah," tambahnya.(p/ab)